Subscribe:

Rabu, 21 November 2012

SURAT TERBUKA ANAK BANGSA PALESTINA

Ucapan Terima Kasih
Yang terhormat, Hadirin sekalian.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Atas nama diri saya sendiri dan atas nama bangsa Palestina yang
terluka, saya berterima kasih kepada Anda semua atas perhatian yang
dalam terhadap problematika Palestina. Saya juga berterima kasih
atas kesempatan yang diberikan untuk menyampaikan realita dan
kesulitan yang dialami oleh salah satu kelompok masyarakat Palestina,
yaitu mereka yang mengalami luka-luka.
Saya datang dari Palestina yang terluka, dari Baitul Maqdis tempat
keberadaan Masjid Al-Aqsha yang diberkahi, negeri para Nabi dan
Rasul – alahimussalam -, tempat Mi’raj Rasulullah saw, kiblat pertama
ummat Isam, dan tempat suci ketiga mereka. Saya datang dari tengah
penderitaan yang dialami oleh Ghaza yang diisolasi.
Saudara-saudara yang mulia tentu tahu bahwa sejak awal
berlangsungnya Intifadhah Al-Aqsha 28 September 2000 telah jatuh
korban gugur, luka-luka setiap hari hingga jumlahnya mencapai lebih
dari 49000 orang.
Pada kesempatan ini kami ingin menjelaskan kehidupan orang-orang
Palestina yang terluka dan berbagai kesulitan yang mereka hadapi
diantaranya masalah sosial, kesehatan, kejiwaan, dan dampak isolasi
(blokade pemboikotan) atas kami bangsa Palestina khususnya mereka
yag terluka. Orang yang terluka tidak dapat berobat karena ditutupnya
lintas perbatasan sedangkan sarana dan prasarana di Jalur Ghaza
tidak mencukupi kebutuhan minimal untuk menolong mereka yang
terluka dari bahaya kematian.
Politik Kebijakan dan Perlakuan Musuh terhadap Warga Palestina
Pendudukan dan penjajahan Yahudi selalu melakukan tindakan
kezaliman dan penghancuran yang amat keji, serta menggunakan
segala kekuatan brutal terhadap bangsa Palestina. Mereka
menggunakan berbagai jenis senjata militer yang dilarang oleh dunia
internasional seperti rudal pembakar, dan senjata penggergaji dan
pemotong tubuh. Sehingga cukup banyak diantara kami yang terluka
dan cacat karena kehilangan sebagian anggota tubuhnya baik mata,
tangan, kaki atau lainnya. Kebanyakan diantara mereka adalah anak-
anak dan remaja yang sedang berada di rumah atau sedang
menyeberang jalan lalu diserang secara membabi buta. Salah satu
buktinya adalah pembantaian di Hay Ad-Daraj yang menelan korban
20 syuhada dan 100 luka-luka. Anda juga telah menyaksikan
bagaimana bayi-bayi yang masih menyusui meninggal di bawah puing
reruntuhan bangunan rumah mereka. Juga pembantaian keluarga
‘Atsamina yang menelan korban 18 syahid serta 50 luka-luka yang
kebanyakan mereka mengalami cacat permanen. Ini adalah
pembunuhan massal yang bertentangan dengan akhlak manusia dan
undang-undang samawi.
Peran Isolasi dan Pemboikotan
Blokade dan isolasi yang zalim terhadap Ghaza telah merampas hak-
hak korban terluka, meskipun sekadar hak mendapat obat dan
perawatan, hingga bahan bakar untuk mobil ambulan untuk mengantar
korban luka ke klinik atau RS pun tidak ada. Belum lagi pemutusan
aliran listrik yang menyebabkan peralatan terkait pernafasan pasien
tak dapat berfungsi sehingga banyak diantara korban luka akhirnya
meninggal. Diantara kami juga tidak mendapatkan obat bius sehingga
dokter terpaksa melakukan amputasi atau operasi tanpa bius seperti
yang Anda saksikan. Bukankah ini pembunuhan sengaja dan
berencana terhadap manusia??
Dampak Sosial
Saudara-saudara yang mulia, mari kita melihat bagaimana seorang
anak kecil usia sekolah tidak dapat pergi sendiri ke sekolahnya dan
memerlukan ibu, ayah, atau saudaranya untuk mendorong kursi
rodanya ke sekolah akibat cacat yang disebabkan oleh kekejaman
pendudukan Israel. Anak-anak cacat itu tidak bisa lagi bermain
bersama kawannya, tidak dapat membaca, menulis atau berolahraga,
lalu kondisi mereka menjadi beban baru bagi keluarganya untuk
diperhatikan dan dijaga secara khusus dengan program khusus pula.
Semua bisa ia dapatkan jika keluarganya mampu. Jika tidak, maka
perhatian dan perawatan minimal pun sulit ia dapatkan.
Bagaimana jika yang menjadi korban meninggal atau cacat adalah
perempuan yang menjadi ibu? Dapat dikatakan bahwa telah terjadi
penghancuran satu keluarga penuh, karena keluarga itu kehilangan
pendidik, penjaga dan pengasuh mereka yang menyayangi. Adakah
penghancuran yang lebih dahsyat darinya??
Bagaimana pula jika korban meninggal atau cacat adalah kepala
rumah tangga? Padahal ia adalah tumpuan satu-satunya yang mencari
nafkah keluarga, memenuhi kebutungan sandang, pangan dan
perhatian. Penjajahan Zionis telah menghalangi seorang ayah yang
cacat tubuh untuk memberikan kebahagiaan dan keceriaan bagi istri
dan anak-anaknya, bahkan telah menjadikannya sebagai beban bagi
mereka.
Bila yang mengalami cacat adalah remaja putra atau putri maka
mereka akan mengalami tekanan jiwa yang berat, karena masa depan
mereka yang mengkhawatirkan terutama masalah pernikahan. Sulit
bagi mereka untuk mendapatkan pasangan yang mereka inginkan.
Akhirnya, kami, orang-orang yang terluka dan sakit sangat
membutuhkan obat, kursi roda dan peralatan medis dan bagaimana
membawanya masuk ke Ghaza. Kami membutuhkan pembangunan
sarana dan prasarana kehidupan dan penyelenggaran berbagai
program rehabilitasi serta proyek-proyek kemanusian agar kami dapat
hidup mulia sebagai bangsa. Bangsa Palestina yang mengalir darahnya
memanggil seluruh komponen ummat Islam, semua lembaga sosial
dan kemanusiaan dan setiap pemilik hati nurani untuk mengulurkan
bantuannya, berdiri di samping kami beriringan demi menghilangkan
kezaliman, karena Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba
itu menolong saudarannya.
Bantulah kami terus untuk menghentikan penjajahan agar kami bisa
hidup lebih baik.
Akhirnya sekali lagi saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada hadirin dan penyelenggara muktamar ini.
Wassalamu’alaikum wrwb.
Salam dari orang-orang terluka di Ghaza, Baitul Maqdis, Palestina

(Surat terbuka ini dibacakan langsung oleh Dami Dabbur -yang kaki
sebelah kanannya harus diamputasi korban kekejaman Israel- dalam
Konferensi Internasional Palestina/as/ut)
hasil copast dari :: https://www.facebook.com/manutd.world/posts/372335396190272
tolong untuk terus di foward dan share, supaya Dunia tahu kekejaman Israel yg sebenarnya terhadap Palestina.
#SavePalestine #PrayForPalestine
ALLAHU AKBAR !!!

0 komentar:

Posting Komentar